Festival Moyo merupakan
festival tahunan yang diadakan oleh pemerintah daerah kabupaten Sumbawa, Nusa
Tenggara Barat (NTB). Pada festival tersebut seluruh Tradisi asli setiap daerah
yang ada di Kabupaten Sumbawa ditampilkan.
Festival ini dinamakan festival Moyo karena di
pulau Sumbawa terdapat sebuah pulau kecil yang memiliki keindahan dan nilai
eksotisme yang tinggi, dibalut dengan panorama alam dan keindahan bawah laut
yang memukau. Pulau tersebut bernama pulau Moyo.
Bupati Sumbawa, Jamaludin Malik menjelaskan
tujuan diadakan festival ini sebagai ajang promosi destinasi wisata dan budaya
sekaligus menarik wisatawan agar mengenal lebih dekat dengan pulau
sumbawa.
“Pulau Moyo tidak hanya dikenal Nasional saja
tetapi Internasional, untuk itu potensi potensi yang ada di Sumbawa akan lebih
dikenal melalui festival moyo ini,” ujar dia saat memberikan sambutan pada
pembukaan festival dihadapan tamu undangan, Sabtu (27/9/2014).
Pembukaan Festival Moyo ini diramaikan dengan
penampilan Sarembang Ratib. Pada penampilan tersebut 640 peserta dari kalangan
anak-anak dan orang tua secara serempak memainkan rebana berukuran sedang.
Spontan, penampilan tersebut disambut tepuk tangan para undangan.
Selain itu, pada pembukaan festival ini juga
ditampilkan tarian tradisional Sumbawa ‘Serembang Rebana’. Tarian tersebut
dimainkan oleh puluhan pelajar sambil membawa rebana.
“Tarian Serembang Rebana ini sempat ditampilkan
dalam sebuah ajang lomba tari di Malaysia dan menjadi juara pertama,” ulas pembawa
acara Festival Moyo.
Di akhir acara, berbagai tradisi asli suku
Samawa yaitu ‘Junyung Pasaji’ (Mengantar Persembahan ke masjid), tradisi
tersebut biasanya dilakukan pada acara peringatan hari besar Islam. Tradisi
tersebut tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat Sumbawa yang mayoritas
menganut agama Islam.
Saat tradisi tersebut ditampilkan, ribuan warga
sumbawa yang meramaikan pembukaan festival ini berjejer dan memadati jalan
utama kota sumbawa.
Pembukaan Festival Moyo ini dihadiri oleh seluruh
SKPD dan dibuka oleh Direktur Promosi Pariwisata Ekonomi Kreatif, Tazbir.
Rencananya Festival ini akan berlangsung selama 10 hari dan menampilkan
berbagai kreasi budaya seperti, jelajah wisata, Main Jaran, Barapan Kerbo,
Samawa Basarunai, dan lain sebagainya.
referensi:
0 komentar:
Posting Komentar